Sabtu, 18 Juli 2015

AKU TAKUT.....

Sabtu, 18 Juli 2015, 14.24

Aku takut kehilanganmu......
Aku rela berkorban dan menderita demi kamu...
Melakukan apa saja untuk membuktikan semuanya...


Tidak ingin tampak lemah di depanmu dalam memperjuangkan segalanya...

Meskipun tidak sesuai dengan harapan, mencoba bertahan untuk tetap menguatkanmu...

Kau mungkin mendengar perkataanku, tapi belum tentu kau memahami maksudku
Kau mungkin bisa melihat senyumku, tapi kau tak bisa merasakan sakitku 
Kau mungkin bisa membaca bibirku, tapi kau belum tentu bisa membaca pikiranku 
Untuk mencintai sesuatu yang amat penting bagiku, ada kalanya aku membenturkan diri pada rasa sakit dan frustasi.


 
Tak bisa kupungkiri, aku hanyalah manusia biasa
Aku tak lebih dari seorang pemuda yang jauh dari kata sempurna
Aku tak sehebat yang kau bayangkan
Aku tak sekuat seperti apa yang kamu lihat
Aku hanya seorang lelaki muda lengkap dengan batas-batasnya.

Jujur, aku lelah, aku lelah dengan kondisi ini 

Aku lelah mendera luka. 
Aku lelah berpikir apa lagi yang harus kulakukan untuk bertahan. 

Jika aku punya kemampuan membaca matamu dan mengerti isi otakmu, mungkin aku tak akan mempertahankan kamu sejauh ini. Jika aku cukup cerdas menilai bahwa perhatianmu bukanlah hal yang terlalu spesial bagimu, mungkin sudah dari dulu kita tak saling kenal. Aku terburu-buru mengartikan segala perhatian dan ucapanmu adalah wujud terselubung dari cinta.
 
Bukankah ketika jatuh cinta, setiap orang selalu menganggap segala hal yang biasa terasa begitu spesial dan manis? Aku pernah merasakan fase itu. Aku juga manusia biasa. Kuharap kamu memahami dan menyadari. Aku selalu  merasa bahagia karena membaca pesan singkatmu disela-sela dingin malamku. Aku bisa tersenyum karena detak jantungku tak beraturan ketika kamu memberi sedikit lelucon meskipun hanya berbentuk tulisan.
 
 

Aku…

Takut kehilangan dirimu…

Melankolis? Ya, itulah aku sekarang…

Kontradiktif? Ya memang. Di satu sisi aku terlalu lelah, namun di sisi lain aku ingin terus bertahan. Bertahan menjalani semua ini, meski sering kali aku merasa ini terlalu berat bagiku.

Aku takut…        

Aku takut kamu menemukan seseorang lain yang juga mampu menguatkanmu. Seseorang lain yang tentunya tidak merepotkanmu seperti aku.

Akhirnya, aku sampai di tahap ini. Posisi yang sebenarnya tak pernah kubayangkan. Aku terhempas begitu jauh dan jatuh terlalu dalam. Kukira langkahku sudah benar. Kupikir anggapanku adalah segalanya. Aku salah, menyerah adalah jawaban yang kupilih; meskipun sebenarnya aku masih ingin memperjuangkan kamu.


Aku takut… 
Takut akan batas yang tak pernah kureka sebelumya. Takut akan batas yang disertakan Tuhan pada setiap apa yang diciptakan-Nya. Takut pada kekuatanku sendiri, sampai manakah ia, kekuatan itu, mampu bertahan untuk tetap tegar tak melewati batas lemahnya.

Aku takut…
Takut akan kenyamanan berada di dekatmu.
Aku mencintaimu,, S.M.P....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar